Curhat : Tetangga Unik

Malem ini sesuatu terjadi, bukan untuk yang pertama kali tapi ini sudah berkali-kali. Mempunyai status sebagai anak kosan memang mengharuskan gue bisa hidup dengan tenang dan nyaman bersama para tetangga yang punya kebiasaan dan sifat yang beda-beda. Tapi apa jadinya kalo lo bertentangga dengan orang yang unik atau lebih tepatnya kelewat unik sampe kebablasan entah jadi apa. Ngerti maksud gue gak? Oke, gak ngerti juga gapapa masih gue maklumi karena yang bisa mengerti hanya mereka-mereka yang pernah mengalami.

Perlu diketahui, bahwa saat ini gue adalah salah satu penghuni di kosan puteri yang letaknya gak jauh-jauh amat dari kampus. Dalam satu kosan isinya ada sekitar 18 kamar. Manusia penghuni dari masing-masing kamar tentunya berbeda dalam segala hal. dari semua tetangga gue itu, ada satu orang yang unik atau bisa dibilang sedikit aneh menunurut gue. Dia udah tinggal satu tahun lebih lama di kosan ini.  Sebut saja dia N.

N adalah seorang perempuan muda yang cantik, kesehariannya sering banget buka pintu kamar entah dengan maksud apa. Biasanya kalo gue gak sengaja atau menyengajakan diri lewat depan kamarnya, dia pasti lagi nyanyi-nyanyi sambil berhadapan dengan laptop berwarna hitam yang entah merknya apa. Sekilas kehidupannya memang biasa saja. Penghuni kamar dengan cat warna orange dan penuh boneka di segala penjuru.

Gue gak begitu deket sama dia, kalo ketemu biasaya cuma nyengir-nyengir gak jelas atau paling gak ya bilang "tehh.. (selanjutnya hanya sekedar percakapan basa-basi). Pada awalnya gue merasa biasa aja, semua sepertnya normal dan terkendali. Sampai pada suatu malam, saat gue mendengar jeritan histeris yang datang dari arah kamar si N. Gue kaget, dengan serta merta terbangun dari tidur. Mimpi gue langsung buyar. Setengah berlari menuju pintu sambil ribet naro selimut yang ikut keseret-seret.

Gue gak langsung buka pintu, mencoba untuk mengembalikan seluruh kesadarn terlebih dahulu. Gue ngucek-ngucek mata yang masih enggan terbuka, pasang telinga tempelin di pintu berharap bisa mendengar sesuatu yang lebih jelas. lalu apa yang terjadi?

Gue kaget, suara tangisan semakin menjadi-jadi. Teteh-teteh penghuni kosan mulai keluar berhamburan. Bertanya ada apa, siapa yang nangis dan berbagai pertanyaan yang memancing gue untuk ikutan keluar kamar. Bisik-bisik ini itu, sampai akhirnya kami memberanikan diri mengetuk pintu kamar N. Keheningan ditengah tangisan yang semakin menggila membuat suasana kosan malam itu menjadi kian mencekam.

Tok.. Tok.. Tok.. (bunyi pintu kosan N yang diketuk)
"N, buka pintunya. Kamu kenapa?" pembicaraan dimulai, semua hening berusaha fokus menyimak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Suasanya menjadi sunyi, suara tangis tidak terdengar lagi. Tapi kemudian cklikk.. pintu kamar dibuka dan si N pun berkata, " tetehhhh, tugas aku gimana?" tangispun kembali menggema. Kami yang masih berdiri di depan kamarnya hanya bisa terpaku memendam seribu tanya.
"Tugasnya kenapa N?" teteh itu mulai menyelidiki lebih dalam, sekedar untuk memuaskan rasa penasaran.
"gak bisa ngerjainnya, gak tahu harus digimanain." jawab N dengan tangis yang semakin kencang.
Hening, semua terdiam hanya suara tangis N yang terdengar. Rupanya yang bikin dia nangis keceng, terus lempar-lempar barang yang entah apa aja yang dilemparnya, juga sesekali atau lebih tepatnya sering kali menggebrak pintu sambil nangis dan ngomong sendiri kaya lagi ngebentak-bentak orang,  penyebabnya adalah karena dia tidak bisa mengerjakan tugas. Oke, untuk hal ini gue gak bisa komentar.

Akhirnya semunya bubar, tapi N kembali menangis meratapi tugasnya yang mungkin gak akan pernah kelar kalo cuma dia tangisin gitu doang.

Dan percaya atau tidak, sekarang saat gue nulis ini N sedang dalam keadaan menangis. Menangis kencang seperti malam itu, melempar barang seenaknya, berteriak sesuka hatinya, dan menggebrak pintu dengan kencangnya tanpa peduli kalo gue sebagai tetangganya yang sudah merasa mengantuk ini mulai terganggu dengan kelakuannya. Dan, alasan dia nangis masih sama, karena tugas.

Sekarang para penghuni kosan sudah mulai terbiasa mendengar tangisan-tangisan semacam itu, saking seringnya sekarang saat dia nangis yang lain tetep anteng di kamarnya masing-masing. Abisnya mau gimana lagi, ada yang nanya juga malah ikutan dibentak, padahal maksudnya mungkin mau nolongin. Tapi apa mau dikata, N masih belum berubah. Dia kesel sama tugasnya tapi dia malah nangis dan bentak-bentak orang sesuka hatinya. Kasihan N, tapi jujur gue gak berani deketin. Takut kena bentak dan jadi korban lemparannya. Ngeri.

Sungguh, ini saran dari gue kalo kalian punya tugas dan gak bisa ngerjainnya, mending tanya atau minta bantuan temen. Jangan nangis apalagi sampe gebrak-gebrak pintu seenaknya. Ingat, hidup di kosan gak sendirian, kasian tetangga kalian yang cuma bisa terkaget-kaget mendengar tangis dan suara-suara aneh yang bersumber dari kemarahan. Dan yang pasti, dengan menangis tugas lo gak akan kelar. Percaya sama gue, tugas itu bisa kelar kalo dikerjain bukan ditangisin.

Catatan, gue nulis ini tanpa maksud apa-apa. Sekedar mencari kegiatan  untuk mengalihkan rasa kantuk yang belum bisa terlampiaskan.

Evinervin

Mari berdiskusi, bertukar pemikiran untuk saling menggenapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar