Padjadjaran Information and Cultural Event (Sesi Kedua)

Yes, malam ini gue mau lanjutin postingan kemaren tentang kegiatan PRICE (Padjadjaran Information and Cultural Event). Di postingan sebelumnya gue udah bahas tentang kegiatan sharing sesi pertama, dan sekarang gue mau sedikit menceritakan beberapa hal yang bisa gue dapetin dalam sharing sesi kedua bersama para penulis The Journeys 3. Ada beberapa pertanyaan yang sempet gue catet dan berikut hasilnya.
Gimana sih cara kalian bikin cerita perjalanan? 
  1. Rekam di handphone setiap cerita perjalananmu, curhat deh tuh tiap kali kamu dateng ke tempat yang unik atau menemukan sesuatu yang unik.
  2. Jangan lupa foto-foto, dari foto kamu bisa bercerita panjang lebar tentang suatu tempat atau objek yang menurut kamu menarik.
  3. Saat pengen nulis cerita perjalanan nikmatin aja. Gak usah mikirin dulu mau nulis apa, biar  gak jadi beban. Yang paling penting adalah menikmati perjalanan itu sendiri.
  4. Bikin premis perjalanan dan mengingat apa yang terjadi. Setiap hal unik yang terekam di pikiranmu tulis dan curahkan saja.
  5. Kalo mau, kamu bisa catat tiap hari tentang apa aja yang menarik menurut kamu tapi jangan sampe membebani diri sendiri karena cerita perjalanan gak selalu harus kronologis yang penting pilih peristiwa atau cerita yang paling menarik.
  6. Manfaatkan media sosial yang ada. kamu bisa aja bikin twitt tiap kali kamu menemukan hal unik. Dari sana kumpulin dah tuh twitt-twitt yang pernah kamu bikin jadi serangkaiaan cerita.
  7. Ada kemauan untuk memulai. Ingat, setiap orang punya potensi, bakat mah ya... bodo amatlah.
Kalian pernah bosen nulis gak?
  1. Tidak. Bosen itu ~ makan nasi *bohong banget sumpah, kalo ada orang Indonesia yang bilang bosen makan nasi*. Pernah malas mungkin iya tapi untuk bosan tidak. Kalo udah jadi kebiasaan susah untuk meninggalkannya. Ibaratnya membaca itu adalah saat kamu menarik nafas dan menulis adalah cara kamu mengeluarkan nafas. kalo tiba-tiba sistem itu gak jalan, kamu gak akan idup. Kira-kira begitulah menulis buat gue.
  2. Jenuh iya, bosen enggak. Sayang banget kalo sampe bosen nulis #gakdapetduit. Memang ada kalanya gue merasa lelah, tapi bagaimanapun juga buat gue nulis itu semacem aktivitas hidup lainnya.
 Apa sih premis itu? Kenapa kalo nulis harus ada premis? Premis tulisan bisa dirubah belakangan gak setelah tulisannya jadi?
Premis bisa diartikan sebagai tema besar yang dibuat dalam satu kalimat. Kalo nulis cerita harus punya struktur dan plot point dan itu dibangun dari premis. Dengan memiliki premis berarti kamu sudah tahu apa yang ingin kamu tulis, selebihnya tinggal mengembangkan sesuai keinginanmu. Premis gak harus bombastis, sederhana tapi langsung bisa menyentuh inti cerita. Pokonya premis itu sesederhana seseorang yang ingin mendapat sesuatu tapi ada hambatan untuk meraih itu.
Merubah premis pada cerita bisa saja dilakukan, namun hal itu akan sangat kurang efektif dan yang terpenting harus dilihat kecocokan premis dengan tulisan yang dibuat.
Bagaimana cara memberikan diferentsiasi pada tulisan dan bagaimana supaya tulisan kita bisa dikenal?
  1. Selama jujur pada diri sendiri dan pada apa yang ditulis juga tidak berusaha meniru atau menjadi orang lain maka dengan sendirinya hal itu akan menjadi diferensiasi diri.
  2. Diferensiasi adalah sesederhana apa yang kalian suka. Jangan direncanakan, menulis saja sesuai dengan hobi yang kalian sukai.
  3. Buat diferensiasi dengan jujur aja. Gaya tulisan akan muncul dengan sendirinya. kalo kita jujur dan sering berlatih , maka karakter tulisan akan muncul dengan sendirinya.
  4. Untuk diferensiasi cari sesuatu yang bikin kamu nyaman dan dengan begitu maka dengan sendirinya orang akan tahu bahwa itulah ciri khasmu.
Bagaimana cara menulis ending cerita perjalanan?
Tulis aja apa yang terjadi. Ending itu gak harus selalu heboh, apa yang ditulis adalah apa yang terjadi.
Bagaimana cara menjadikan tulisan agar menarik?
  1. Buat sesuatu yang beda. Misalnya kamu bisa buat sebuah tulisan dengan ending yang ditulis di depan agar orang tertarik untuk mengetahui bagaimana proses ceritanya. Ending gak harus selalu ending dan gak selalu harus ditaro di akhir.
  2. Untuk membuat tulisan yang menarik, kamu harus punya bahan tulisan yang menarik juga. Tapi masalahnya adalah, saat kamu punya banyak bahan yang menarik untuk ditulis, maka kamu harus memilih bahan-bahan tersebut agar bisa dirangkai menjadi sesuatu yang lebih menarik.
Selain dari pertanyaan -pertnyaan diatas, gue juga dapet beberapa kalimat kalimat menarik yang disampaikan oleh para penulis The Journeys 3, diantaranya:
"Sesuatu yang disajikan ringan, bukan berarti kosong."
" Jangan menggarami laut yang sudah asin."
"Hal-hal yang cantik tidak pernah meminta diperhatikan."
"Dunia ini sebenarnya cerita yang tersebar, terserak. Kita sebenarnya hanya mengcopy cerita itu. Dan mereka yang mampu melakukan itu adalah seorang pengamat yang baik."
Dan diakhir acara, gue beserta teman-teman so7can dan Trio, sempat mengabadikan beberapa foto bersama para penulis The Journeys 3.
Rame-rame minta foto bareng
Mau minta foto, tapi nunggu Mbak Windy beres wawancara dulu
Gue bareng Mbak Windy Ariestanty
Rame-rame foto bareng Alexander Thian
Masih bersama @aMrazing
Sesi foto menandai berakhirnya acara PRICE, dan itu berarti cerita gue berakhir sampai disini. Tidak lupa ucapan terima kasih untuk Aulia Asmayanti yang udah bantuin foto, makasi aullll.
Terakhir, gue cuma mau bilang Dadahhhhh... sampai ketemu di postingan berikutnya. #lambaikantanganpadalayarlaptop

Evinervin

Mari berdiskusi, bertukar pemikiran untuk saling menggenapkan.

2 komentar:

  1. Kerenn :D
    Makasih sudah berbagi bu er :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama umi, terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa besok datang lagi haha

      Hapus