Aku dan Ingatanku Tentangnya

Hari ini karena suatu keperluan, aku pergi ke SMAN 2 Tasikmalaya.Salah satu tempat yang juga ikut ambil bagian dalam sejarah hidupku. Tempatnya tidak banyak berubah, semuanya hampir sama seperti terkhir saat aku disana. Mungkin hanya suasananya yang berbeda. sekarang disana aku tidak lagi bisa menemukan teman-teman terbaik yang dikirim Tuhan untuk menemani masa SMAku dulu.

Ketika tiba disalah satu lorong sekolah yang tidak asing bagiku, sepintas teringat kenangan akan seseorang yang dulu sering berdiri dan tersenyum manis disana. Walaupun dulu aku hanya bisa melihat dia dari jauh sambil berharap sesekali dia akan memandang ke arahku untuk menyapa atau sekedar memberikan senyum manisnya. Tapi semua hal yang terjadi saat itu seperti tergambar jelas dihadapanku saat ini.

Dengan masih tetap memikirkan dia, aku berjalan mendekati tempat dimana dia pernah berdiri dulu. Disini..ya tepat disini ketika terakhir kalinya aku melihat dia dengan seragam putih abu yang lengkap. Entah mengapa sampai saat ini aku masih belum bisa melupakan senyumannya saat itu, padahal aku tahu mungkin senyuman itu tidak diberikannya untukku. tapi tidak apalah, semua itu akan tetap menjadi kenangan manis tentangnya.

Kakiku kembali malangkah, menuju sebuah ruangan yang saat ini di dalamnya tengah ramai dengan anak-anak berseragam putih abu. Ya, disana adalah ruang kelasku dulu, XII IPA 5. bangku dan kursi di dalamnya masih sama seperti dulu. mataku kini tertuju pada sebuah bangku di salah satu sudut kelas itu, rasanya masih jelas ku ingat saat dulu dia duduk disana, dan untuk pertama kalinya dia menatapku dan bertanya tentang sesuatu, aku lupa apa yang dia tanyakan tapi rasanya tidak jauh dari masalah tugas. hemmm memang tidak ada percakapan yang mengesankan dengannya, semuanya hanya tentang tugas dan tugas saja.

Tangga, sekarang aku berjalan menaiki tangga yang berada tepat di depan kelasku. Dulu, diam-diam dari dalam kelas aku sering memperhatikannya saat melewati tangga ini. aku selalu berharap bisa berjalan melewati tangga ini disampingnya, tapi itu hanyalah harapan yang sampai saat ini tidak pernah terkabulkan. dia seperti jauh dan tak terjangkau olehku.

Hampir tiga tahun berlalu dari saat pertama aku melihatnya, tapi entah mengapa ingatanku tentangnya tidak juga sirna. Tapi biarlahh, aku tidak akan berusaha melupakannya lagi, mungkin hanya waktu yang bisa perlahan menghapusnya dari ingatanku.

Evinervin

Mari berdiskusi, bertukar pemikiran untuk saling menggenapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar